Tuesday, September 30, 2008

Eid ul-Fitr

Selamat hari Lebaran rekans, semoga kesehatan dari Allah selalu bersama dgn kita hingga Lebaran tahun depan, tahun berikutnya lagi, dan tahun depannya lagi, dan tahun berikutnya lagi, dan lagi, dan lagi . . .

Marilah kita bergandengan tangan utk bersama-sama membangun diri, keluarga, lingkungan, masyarakat, Indonesia, dan dunia menuju yg lebih baik. Jadilah jembatan dan bukan pagar

Monday, September 29, 2008

LOVE, MEDICINE & MIRACLES

Kalo sdh namanya buku, apalagi sampai love at the first sight, gak ada yg bisa ngalangin niat sy utk nyelesaiin baca secepatnya. Contohnya 3 buku karangan Andrea Hirata (Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor) yg hanya butuh waktu kurang dari 2 minggu utk melahap habis semuanya. Tp pas ngerjain 3 unit English Long Distance yg didpt dr kantor, dah lebih 2 tahun (tepatnya 2 thn 3 bulan) tetep gak selesai2 juga. Emang gak niat sih, hehehe...

'selalu membaca setiap hari; krn kamu akan lebih byk tau, walau hanya 1 lembar, drpd mrk yg tdk membaca sama sekali', itu salah satu alasan utk hrs membaca yg sy dpt dr seorg dosen waktu kuliah dulu.

Sebuah buku yg sgt bagus, menurut sy serta beberapa bloggers lainnya (Rini dan anitachi), ialah Love Medicine & Miracles. Kata2 penuh inspirasi, kisah2 yg membakar semangat kita, panduan meditasi, serta anjuran2 utk menyembuhkan dan mencegah penyakit merupakan alasan sy utk mengacungkan 2 jempol (tambahan ada 2 jempol lainnya-kaki-tp gak sopan kan?) special for Bernie S. Siegel, sang penulis buku ini.

Kisah pasien Bruno yg mengalami penyembuhan dahsyat dr penyakit tumor ganas, limfosarkoma, hanya dengan injeksi air (dikenal dgn istilah efek Plasebo), penyembuhan dr tumor otak dgn tehnik meditasi, satu2nya kesembuhan dr penyakit dgn gejala AIDS yg pernah dilaporkan, dan msh byk kisah2 lainnya yg membuat sy selalu berdecak kagum. Alasannya hanya satu, yaitu krn mrk semua menyadari bhw 'hidup tetap layak dan patut diperjuangkan, sesempit apapun waktu yang kita miliki'.

Awalnya memiliki buku ini sekitar thn 2000, pd waktu pertama kali terbit di Indonesia. Lalu seorg rekan (yg sampai skrg sy tdk ingat) meminjam dan lupa (mudah2an lupa, bukan disengaja) mengembalikannya. Thn 2005 sy kembali membeli buku ini dan dgn rela hati hrs sy berikan kpd seorg teman yg menderita penyakit kanker payudara. Sampai detik ini, sy berkeliling ke beberapa toko buku tp gak pernah menemukan buku ini lagi, huhh... Ada rekan2 yg tau di mana sy bs mendptkan buku ini?

Sunday, September 28, 2008

GET MARRIED

-ni·kah n ikatan (akad) perkawinan yg dilakukan sesuai dgn ketentuan hukum dan ajaran agama.
-ka·win v membentuk keluarga dgn lawan jenis, melakukan hubungan kelamin.

Tadi mlm sy ngobrol2 sama seorg bpk yg cerita panjang lebar ttg pengalaman hidupnya, terutama ttg pernikahannya yg (menurut sy) termasuk unik. Bagaimana tdk, dtg ke rumah calon istri dgn jatah libur cuma 6 hari. Hari pertama 'nembak' calon utk mau diajak nikah; besoknya baru dpt jawaban; besoknya lagi melamar; besoknya lagi persiapan nikah; hari kelima menikah. Selesai menikah besoknya langsung pulang kembali ke tempat kerja (sdh tentu istri dibawa).

Sy kagum dgn prosesnya; dapet kerja lalu menikah dan kawin. Krn jaman skrg, cukup byk kejadian dmn proses nikah itu diputar; kawin dulu baru menikah. Emang beda gitu? Dari definisinya aja beda; nikah itu ikatan, sementara kawin itu hubungan (kelamin). Kalo definisinya bule lebih dalem: 'the formal union of a man and a woman', walaupun gak menghubungkannya dgn ketentuan hukum dan agama. Formal dlm arti adanya upacara; kalo hubungan tanpa ada upacara penyatuan itu sama sj dgn istilah yag lagi beken di negeri tercinta, 'kumpul-kebo'.

Kok banyak kasus dmn terjadi hubungan sebatas badani tanpa adanya ikatan pernikahan? Kalo alasan agama, kyknya hampir semua agama melarang hubungan seks di luar ikatan pernikahan. Malu? Pastinya, krn bakal seumur-umur panjang ceritanya. Tp malu gak memainkan peranan penting; buktinya byk temen2 (yg gak bs sy sebutkan) yg ga peduli dgn masalah malu. So, what's next?

Moral! Ini yg sgt penting, krn manusia yg dibutuhkan dunia saat ini adalah 'manusia yg tdk dpt diperjual-belikan, yg tetap pd pendiriannya walaupun langit runtuh'. Yg ada skrg, nafsu lebih kuat drpd pendirian. Moral dibentuk dan dikembangkan di dlm lingkungan, dmn keluarga memainkan peranan penting. Kalo terjadi penyimpangan moral, maka bisa dihubungkan dgn pendidikan moral yg didptkan, baik dlm lingkungan keluarga maupun lingkungan yg lebih luas.

Mungkin itu salah satu alasan sy yg sampai skrg belum memutuskan utk berkeluarga. Bukan krn moral sy yg gak bener (atau terlalu bener) tp krn pertimbangan belum siap utk mendidik anak dgn moral yg tinggi. Kalo sdh siap? Langsung lah, dah kebelet jg nih, hehe... Seorg temen yg sudah siap utk menikah,, terutama moral, yaitu Audy yg (menurut dia) akan dilangsungkan pd tgl 26 Oktober 2008. Semoga sy jg menyusul secepatnya...

Saturday, September 27, 2008

COFFEE & RIGHT THINKING

"No one can make you feel inferior without your consent" (Eleanor Roosevelt)

Sekali waktu sy pernah mengalami hal yg bikin perasaan sy ga enak. Alkisah, seorang senior di tempat sy bekerja menegur sy krn minum kopi (yg di larang oleh agama sy, disamping rokok, teh, serta byk makanan haram). Ditegurnya jg gak main2, di depan byk org cak! 'James, sekalian saja kamu jadi atheis kalo minum kopi'. Anjriittt...

Mau marah, gak lah.. Secara dia senior dan sy juga bukan tipe pemarah (hehehe...). Terpaksa dipendam dan diomongin (didiskusikan) sama temen2 lainnya. Saran yg saya terima:

1. "bang, jgn ngomong begitu dong, abang jg atheis kalo men-cap org lain atheis". Titik! (negative thinking).
2. "bang, kebetulan sj gw lagi pengen minum kopi. haus sihh.. eniwei, thanks ya" (positive thinking; tp bakal berefek pd never-ending-argument) huhh..
Repot euy...

Tadi pagi sy baca sebuah pesan moral yg bunyinya begini:

Knowing others is wisdom, knowing yourself is enlightenment ~ Lao Tzu

Selain label negative & positive thinking, ternyata ada lagi yg lebih dahsyat, yaitu Right Thinking. Right Thinking berarti mengetahui siapa diri kita yg sesungguhnya, apa tujuan hidup kita yg tertinggi, apa misi hidup kita di dunia ini, dan menyelaraskan diri dgn hukum abadi yg mengatur alam semesta (kasih). Right Thinking berasal dari kesadaran akan kebenaran atau dari realitas yang sesungguhnya dari setiap situasi yang kita hadapi, yg membuat kita mampu melihat segala sesuatu apa adanya, tanpa terpengaruh emosi sehingga kita bersikap netral.

Kalau kita menggunakan Right Thinking maka kita sadar bahwa sebenarnya kita tidak dihina. Tidak ada seorang pun yang bisa menghina kita. Yang sebenarnya terjadi adalah kita telah memberikan makna terhadap kejadian itu, berdasar pada asumsi, persepsi, pengalaman hidup di masa lalu, belief system, dan value kita, yang mengakibatkan munculnya emosi negatif.

Belakangan sy dgr dr temen klo dia lihat senior sy itu minum teh (yg juga dilarang).

Nah lo... Pendapat sy? ora urus lah...

Friday, September 26, 2008

BARTER

Istilah barter (diperkirakan) muncul thn 1626 saat Peter Minuet menukar benda2 (pisau, panggangan, ketel) seharga $24 dgn pulau Manhattan (what???). Gak masuk akal kan? Tp itulah yg terjadi pada tempoe jadoel. Sementara kegiatan barter itu sendiri sudah ada (mungkin) sejak zaman purba (bukan PURa-pura BAtak, hehe...). Ya iya lah, secara konsep mata uang kan baru ada setelah manusia mengenal kebudayaan. Boleh dikatakan sistem jual-beli awalnya dr sistem barter ini, yg (mungkin) salah satu pihak merasa dirugikan & yg lain diuntungkan; seperti kasus mister Minuet contohnya.

Waktu sy berkesempatan bertugas di salah satu produsen mutiara laut milik Australia di Papua, sy cukup kaget (untung ga sampai pingsan). Yg sy pikir sistem barter sdh ga berlaku lagi saat ini, ternyata anggapan sy itu totally wrong! Para nelayan, yg tinggal di bagang, menukar ikan2 hasil tangkapan mereka dgn rokok. Alasannya, mrk kerja di laut dan makanan serta ikan tersedia melimpah; sementara stok rokok bisa habis dlm seminggu. Dan para nelayan di sana cukup (bahkan sangat) murah menukar hasil laut mrk dgn rokok. Coba bayangin, 1 karung beras kapasitas 25 kg yg diisi ikan teri kering (sekitar 8-10 kg) hanya ditukar dgn 3 bungkus rokok; cumi kering agak 'mahal' dikit, yaitu 5 bungkus rokok; 20 ekor ikan cakalang ukuran 40 cm-an hanya dihargai 6 bungkus rokok; sedangkan ikan tenggiri & bobara yg sdh diasin seberat 20 kg hanya mau ditukar dgn 10 bungkus rokok. Edan!

Alhasil, sepulangnya dari sana barang bawaan sy nambah; ikan bobara asin (istilah penduduk sana 'ikang garam') dan ikan teri. Sayang, maksimal bagasi pesawat yg diijinkan 20 kg saja. Kalau lebih, mungkin bisa jd pedagang ikan ya? hehe...

Kabarnya, sy akan bertugas di sana lagi pd bulan November-Desember nanti. Cihuuyyy..

"Wahai para nelayan di Papua, siapkan ikan2 kalian krn sy akan dtg membawa byk rokok"
Mudah2an mrk belum menaikkan harganya. Doakan ya.. :-)

Thursday, September 25, 2008

THE PIONEER

Ada 4 kategori org; pertama, dia tau ttg dirinya dan org lain juga tau; kedua, dia tau ttg dirinya namun org lain tdk ada yg tau; ketiga, dia tdk tau ttg dirinya tp org lain tau; terakhir, dia tdk tau ttg dirinya dan org lain juga tdk tau. Kalo mau dibikin kesimpulan (sendiri), tipe pertama ialah org yg tau diri; tipe kedua menutup diri; tipe ketiga gak tau diri; dan tipe keempat gak ada diri (baca: kyk org mati).

Idealnya sih tipe pertama, yaitu org yg bersifat terbuka. Tp kalo mau jujur, kadang ada sikap kita yg seperti tipe kedua, ketiga, atau bahkan keempat. Baru2 ini sy ikutan personality test utk tau ttg siapa sy sebenarnya (menghindari kata 'biar jgn jadi org yg ga tau diri'), dan hasilnya ini:

GREEN/RED – THE THINKING DIRECTOR

THE PIONEER
Thinking Directors are future oriented people who often become bored with day to day routine details. Their goals and standards are generally more rigorous than those of most people. Thus you can be quite self critical - even unrealistically demanding of yourself.
Your tendencies probably include:
- Wanting to change the way things are done
- Performing to your own standards
- Seeking control over people, situations and procedures
- Not expressing your innermost thoughts and feelings
- Striving to accomplish the unusual
- Fearing you won’t meet your self imposed requirements
- Becoming demanding and even more detached under pressure
Your growth opportunities:
With Tasks: Your very high expectations mean you often end up being too hard on yourself. This can be self-defeating - you can spend too much time thinking negatively. You’d benefit by developing collaborative problem solving and people management skills. Enlightened Thinking Directors have learned to empower not just themselves but others.
With People: Thinking Directors have twice the tendency to be task oriented from their Thinker side and from their Director side. As a result they’re so focused on work they can appear aloof or calculating. But by showing more genuine warmth and interest in people, you can multiply your effectiveness.
- Be more realistic in what you expect of yourself and others. First, focus on what’s working well. Next, what’s getting better and finally, what else can be done now to make further progress. This attitudinal shift works best when first applied to your self and then related to others.
- Take training in - or learn from mentors or colleagues - how to enlist the creative potential or unused talents of others.
- Minimize your tendency to be aloof and guarded. This can include such simple adjustments as smiling more, asking others how they feel about things, giving honest and timely feedback. Let others know that you appreciate their efforts.

Huhh, pretty cool right? And, thats the most reason for me to choose green as my blog-color. I'm the greenman, how about you? Go green...

Wednesday, September 24, 2008

RISKY JOB

Waktu kuliah dulu ga terpikir kalo kerjanya nanti bakal muter2 alias pindah2 lokasi. Baru setelah kerja, wahh, ternyata kerjanya begini toh... Masuk keluar hutan, kembali ke kota, pindah hutan lain, sampe juga bisa ke tengah laut. Dari semua pengalaman di lokasi, menurut sy yg lebih tenang dan nyaman (???) yaitu di tengah laut.

Yg bikin betah bisa krn pengalaman baru; rekan2 kerja yg "kocak" dan mayoritas laki2, sampai2 muncul pemikiran kalo sdh lebih dr 4 minggu laki2 di-make up jadi cantik juga (ga percaya kan?); bahkan bule2 di sini bisa dibilang kumpulan para "bugil" alias bule gila, krn emang gila abisss... Soal fasilitas, jgn dilawan dah, komplit tersedia semua. Makanan? Ngomongin urusan kampung-tengah, kalo gak tahan keinginan leher bisa ngefek pd berat badan yg bakal nambah dan nambah dan nambah. Ditambah bonus yg lumayan besar (jika dibandingin sama kerja di tempat lain). Well, pokoknya super betah lah kalo kerja di laut.

Seenak2nya kerja, tetep sj ada yg bikin gak nyaman. Masalah keselamatan boleh dibilang te-o-pe dah, tp potensialnya itu yg sgt riskan. Pertama kali kerja di laut, dini harinya langsung disambut kebakaran di ruang mesin. Belum lagi transportasi ke dan dari lokasi, syukur kalo cuaca cerah bisa naik chopper, tp kalo sdh hujan hrs naik speedboat, huhhh... Selain itu bisa jg tenggelam (atau hampir) seperti di foto ini.

Ngeri juga kalo bayangin itu, krn di rig ini sy pernah bekerja selama setahun lebih. Untungnya, waktu kejadian saya gak ada di sana. Masih untung ya...

Tuesday, September 23, 2008

SODIUM LAURETH SULFATE

Beberapa waktu lalu seorg temen mengirim e-mail dgn subject "Sodium laureth sulfate"; yg isinya menjelasin efek bahaya dari bahan ini serta kandungannya yg terdpt pd shampoo. Sepintas tdk menarik bg saya, cuman karena menyangkut harkat & martabat rambut (yg bagi sebagian org dianggap sbg mahkota) maka dimulailah penelusuran tak henti; mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudra (lho, kok jadi lagunya ninja hatori sihh?).

Cari data di dunia maya? Teteup, Googled msh the best for me lah.. Masukin kata kunci, trus enter, nah banyak pilihan yg bikin mumet kepala (atas) kalo dibaca semua. Jadinya saya pilih definisinya dulu menurut Wikipedia yaitu detergen (???) dan surfaktan (opo meneh iki?) yg terdpt pd byk produk perawatan tubuh (sabun, shampoo, odol, dll). Bahannya murah dan memiliki busa melimpah. Menarik juga ya, jd produsennya milih bahan ini krn murah atau busa melimpah? Kalo ditanya produsen di sini (Indonesia) pasti alasan utama krn murah, 'tul gak? Uppss, gak itu saja; ternyata bahan ini juga dpt ditemukan pd pembersih lantai, kendaraan, dll (nah lo...).

Bahan ini katanya mengandung dioxane yg diketahui bersifat karsinogen alias pemicu kanker. Selain itu juga sangat iritan dan berbahaya. Bahan ini dpt ter-absorbsi ke dlm tubuh dan menurunkan kerja hormon estrogen. Akibatnya antara lain: PMS (Pre Menstrual Syndrom, bukan Penyakit Menular Seksual, hehe...), kesuburan pria menurun, serta peningkatan kanker pd kaum hawa seperti kanker payudara, yg semuanya itu dipengaruhi oleh kadar hormon estrogen dlm tubuh.

Wah, kalau begitu kok masih diijinkan beredar? Ternyata beberapa badan internasional, seperti CTFA, ACS, OSHA, NTP, IARC, merekomendasikan agar bahan ini ditarik dari pasaran karena efek buruknya bg kesehatan. Malah FDA (Food and Drug Administration) sudah meminta produsen utk mengeluarkan bahan ini dlm produk mereka, yg sayangnya sampai saat ini tdk disetujui oleh hukum federal.

Itu di negara maju, bagaimana dgn di sini? Reaksi BPOM bagaimana? Kalau memiliki efek buruk bg kesehatan apakah termasuk kategori "haram" atau "halal"? Sulit jg menjawabnya. Saya terus terang gak mau menggunakan produk (shampoo) yg mengandung bahan ini. Maka, pergilah saya ke sebuah swalayan di bilangan Blok M; liat sana, baca sini, manggut sana, manggut sini, kaget, sedih, pokoknya campur aduk lah... Pasalnya, ternyata semua shampoo yg terpajang di swalayan itu mengandung bahan ini. Trus bagaimana dong?

Akhirnya, sambil tutup mata, ambil satu merk shampoo, menuju ke kasir dan bayar, lalu pergi. Masa' bodo' ahh...

Monday, September 22, 2008

AUTOLISIS

'au·to·li·sis' n Dok "perombakan tubuh organisme yg mati oleh enzim tanpa bantuan bakteri" (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Autolisis? Hmm, kelihatannya sepele, tp setelah baca sana sini & sedikit riset kecil2an (hallaahh...), istilah ini cukup berarti apalagi pd bulan puasa. Katanya sih saat berpuasa lebih dr 8 jam, tubuh akan mengirim pesan ke otak utk mengaktifkan sistem Autolisis. Saat program ini aktif, pertama kali ia akan mengambil database mengenai rancangan dasar (fitrah) manusia. Secara keseluruhan ada sekitar 50 triliun sel yg menyusun tubuh kita, yg terdiri dr sekitar 200 jenis sel. Autolisis berbekal data detail setiap sel tubuh: bagaimana seharusnya kondisi sehat dr setiap jenis sel, di bagian tubuh mana seharusnya sel itu berada, dan berapa banyak jumlah setiap jenis sel yg ideal bagi tubuh. Selanjutnya ia akan menghampiri sel-sel liar yg tdk terdapat dlm daftar fitrah. Bila sel2 liar sudah habis, barulah ia akan mendatangi timbunan lemak dlm tubuh & membakarnya (oksidasi lemak) menjadi ketone. Dgn demikian Autolisis akan menghilangkan sel2 rusak, sel2 mati, benjolan hingga tumor, dan timbunan lemak yg juga sering menjadi sarang zat-zat beracun.

Menarik kan? Waktu hal ini saya coba sampaikan ke satu departemen tempat di mana saya bekerja, malah yg ada pertanyaannya ngelantur seperti ini:

- Pak, apakah Autolisis juga mempengaruhi seks?

- Mas, kalo lagi puasa boleh nge-seks gak?
atau ada lagi yg lebih parah:
- Maaf nih pak, idealnya berhubungan seks seberapa sering sih?

Waduuhh, kok malah jd begini (#%$^@&*). Tp perlu dimaklumi, namanya juga pekerja di lokasi, semakin lama di lokasi semakin meningkat kebutuhan seks-nya (???), termasuk saya juga dong (*mode wajah senyum2 sendiri ON).

Eniwei, saya ikut(an) senang pas bulan puasa, biar ga berpuasa tp ada suasana yg beda dibanding bulan2 lainnya spanjang tahun. Setidaknya, itu yg saya lihat pada bulan puasa kali ini. Waktu saya pengen ikutan jalanin puasa seperti apa sih, tp yg ada bawaannya laper mulu. Pernah juga saya ikutan program 3-days-cleansing (sesuai anjuran temen yg katanya sih bagus utk kesehatan). Hari pertama lancar; hari kedua agak laper sih tapi msh bisa ditahan; hari ketiga syukur bisa dijalanin juga tanpa masalah. Tapi, begitu besoknya makan tuh kyk org kelaperan, sampai2 abang saya bilang begini:

"percuma ikutan program itu, yg kamu makan sekarang sama dgn makan utk 3 hari"

hehehe....

Sunday, September 21, 2008

START WITH GREEN

Sebenernya, saya sdh lama membuat alamat blog ini, tp selalu ada aja alasan; sibuk-lah, gak ada fasilitas internet-lah (hari gini...), atau kalaupun ada yg ga ada budget utk itu :-). Nah, skarang baru tercapai juga cita-citaku (hehe...) to start a blog. Mudah2an terus berlanjut, 'coz tiap detik-menit-jam-hari slalu ada hal2 yg bisa dinikmati dan bisa dibagikan.

Eniwei, susah-susah-gampang utk memulai blog. Salah satunya pemilihan warna. Mmmm, biru? Saya ga terlalu suka warna itu. Putih? Apalagi, secara kontras banget sama warna kulit (yg item). Merah? Waduhh, mau demo di mana bang. Kuning? Ntar dikira ada hubungan dgn kampanye politik. Pink? Ngga' banget dehh :-). Ijo? Mmmm, boleh juga.

So, this is where i start my blog with green. I love green; it looks natural, fresh, humble, confident. Tp ada lagi yg lebih meyakinkan saya kalau ijo pilihan yg tepat. Gak skarang, my next posting will describe it!