Sunday, November 30, 2008

KAREBBE PROJECT (AROUND SOROWAKO)

Tgl 9-14 kemaren, sy & seorg temen di kantor berkesempatan utk share knowledge & skill seputar first aid utk PT. INCO - Sorowako. Nah, sebenarnya di mana2 materi yg dibawakan sih sama, tp suasana itu yg bikin beda. Apalagi begitu tiba, suasana yg sdh lama tdk sy temukan di lokasi2 lain dpt sy nikmati; ketenangan & keramahan, yg mau gak mau bikin sy tambah betah.

Karebbe Project merupakan proyek PLTA milik PT. INCO. Proyek ini katanya sdh lama dimulai, tp terhambat byk kendala hingga sampai saat ini msh terkatung2; namun, sepertinya dlm 2 - 3 thn ke depan bakal rampung. Semoga... Memulai kelas di sana sgt menyenangkan; pesertanya termasuk kategori sgt antusias sehingga kamipun bertambah semangat.

Di hari terakhir, kami diajak utk berkeliling melihat proyek ini. Wahh, seruuu... Pengalaman baru, apalagi guide nya sgt paham ttg area ini; ya iyalahhh, secara mereka kerjanya di situ... Berjalan melewati terowongan bawah tanah sepanjang 200 meteran, yg nantinya bakal jd aliran sungai. Belum lg foto2 narsis di sepanjang tur ini; pdhal kami baru ketemu, tp kyknya sdh kenal lama bangeett, ya githu dehh..

Malamnya, kami dinner bareng. Menu spesial sdh dihidangkan dan makin klop-lah keasyikan kami di sana. Kembali, narsis masih menghinggapi kami malam itu. Klik klik klik... My friends at Karebbe Project, thanks for all yah, semoga suatu saat nanti kita kembali bertemu asalkan jgn di terowongan itu lagi (sdh jd sungai kan, hehehe...). Tetap semangat semuanya ya...

Thursday, November 27, 2008

DRIVING LICENSE

Barusan sy baca satu artikel ttg pengalaman seorang bapak yg mengeluh krn proses pembuatan driving-license (SIM A) terlalu (bahkan sangat) lama. Bayangkan, bisa sampai 5 jam lebih! Mendengar keluhan si bapak, sy juga teringat pengalaman sy saat bikin SIM C bulan Maret lalu. Bener2 menyulitkan! Pertama-tama mengikuti tes kesehatan utk diterbitkan surat keterangan sehat. Begitu masuk ke ruang periksa, yg ada sy hanya disuruh timbang berat badan; abis itu ditanya berapa tinggi sy. Selesai. Wahh??? Tes kesehatan emangnya hanya sebatas berat dan tinggi badan? Yah, mungkin itulah konsep 'sehat' bagi mereka.

Setelah 'surat keterangan sehat' selesai, sy menuju ke ruang tes tulis. Di dalam, sy kasihan sama seorang bapak yg terlihat tdk bisa membaca sama sekali. Solusinya? Kagak jelas... Yg pasti sampai sy selesai tes tulis, si bapak masih bingung memandangi kertas soal di mejanya. Kasihan! Nah, tibalah bagian tes praktek. Lebih menyedihkan! Banyak dari kami tdk lulus. Ya iyalah... Si juru tes menginstruksikan agar lulus hrs bisa mengemudikan motor seperti dia. Yg ada sy protes (emang tukang protes nihh..). "Pak, bukannya tdk boleh mengemudikan motor di celah yg sempit? Zig-zag juga sangat beresiko kan?" Jawab si juru tes, "Yah, kalau mau lulus ya harus begitu". Saat sy ikut tes, emang suliittt banget. Gagal!

Tp sy gak putus asa. SIM C harus selesai hari itu juga apapun caranya. Sy dgr mental para petugas di sana bisa diubah dgn sejumlah fulus. Dan benar. Si juru tes mendekati sy sambil berbisik, "pak, nanti ketemu sy pas jam istirahat". Nah lo. Akhirnya selesai juga urusan sy hari itu dgn harus mengeluarkan tambahan biaya 250 ribu. Huhh...

Berbekal 'ilmu-suap' tersebut, minggu lalu sy kembali membuat SIM A. Tapi, kali ini melalui agen. Dan ternyata lebih parah. Dengan biaya hampir 400 ribu sy pergi ke kantor polisi. Sesampainya di kantor polisi, si agen dengan mudahnya dikenali oleh para petugas di sana. Bahkan masih sy ingat petugas yg terlihat sangar sewaktu sy buat SIM C malah bersikap sopan (bahkan sangat sopan) terhadap si agen. Alhasil, 5 menit selesai! Edaannn... Padahal tingkat kemahiran sy mengemudikan mobil jauh di bawah standar. Hehehe...

Kok si bapak di atas mengeluh krn proses pembuatan SIM A sampai 5 jam, padahal sy bisa selesai hanya dlm 5 menit? Setelah sy pikir2, semua kembali ke konsumen. Si bapak butuh namun dgn cara yg benar, sementara sy butuh secepatnya dgn cara apapun! Termasuk tambahan fulus...

Sunday, November 23, 2008

CENTRAL JAVA TOUR

Central Java Tour – sebutan buat perjalanan sy dr tgl 22 – 27 Oktober 2008 lalu. Temen2 yg biasanya suka jalan tp pd keluar kota semua; ditambah tanggal tua pula (kentara Batak-nya) jadinya pd gak bisa ikutan. Alhasil, sy seorang diri yg mengadakan perjalanan tersebut. Hidup gak selalu harus bekerja, kan?

Hari 0 : Rabu, 22 Oktober 2008 pkl. 21.00

Jakarta – Purwokerto

Krn sdh mlm, maka sy memutuskan utk naik bus dr Lebak Bulus; secara start point sy di Fatmawati. Tiba di sana, hampir semua bus jurusan Wonosobo maupun Purwokerto sdh berangkat. Setelah tanya sana-sini, akhirnya tersisa satu bus malam jurusan Purwokerto, itupun yg non-AC. Gak apa2lah, sdh mlm juga kok. Tepat pkl. 9 malam bus meninggalkan terminal Lebak Bulus. Tdk byk yg bisa sy ceritakan selama di perjalanan; badan begitu capek sepulang dr Pangandaran plus ngantuk membuat sy lebih banyak tertidur. Sy terbangun saat bus berada di sekitar Tasikmalaya krn mengalami kemacetan selama hampir 1 jam akibat adanya truk yg gak bisa naik.

Hari 1 : Kamis, 23 Oktober 2008

Purwokerto – Wonosobo – Dieng

Sempat juga dioper ke bus omprengan utk menuju ke terminal Purwokerto. Tiba di Purwokerto sekitar pkl. 6 pagi disambut dgn cuaca yg sedikit gerimis sy langsung mencari bus jurusan Wonosobo. Menurut petugas di sana, kalau mau ke Wonosobo, lebih baik naik bus kecil yg tujuan Wonosobo (non-AC) drpd bus tujuan Magelang atau sekitarnya yg juga melewati Wonosobo. Alasannya, bus kecil berangkat setiap 5-10 menit, sedangkan bus besar agak lama. Perjalanan ke Wonosobo lumayan menyenangkan; bus seringkali berhenti utk mengangkut para petani, pedagang, anak sekolahan, pegawai swasta, PNS, dll. Alhasil bus penuh sesak di pagi itu. Jalanan yg banyak lurusnya ditambah kemahiran supir mengendalikan bus sehingga dlm waktu 1,5 jam sy telah tiba di Wonosobo. Langsung sy mencari tempat makan yg byk terdpt di terminal. Perjalanan sy lanjutkan menuju ke Dieng. Sy harus naik bus kecil menuju ke jalan Kauman terlebih dahulu krn dari sana bus yg menuju ke Dieng lebih cepat berangkat dibanding di tempat lainnya yg waktu ngetemnya sangat lama. Bus 3/4 yg sy naiki kembali penuh sesak oleh warga yg menuju ke Dieng. Seingat sy, hanya sy sendiri penumpang di dalam bus tsb yg ingin berwisata ke Dieng. Medan yg berkelok-kelok, jalan raya yg cukup sempit, ditambah kemampuan bus yg agak susah mendaki membuat perjalanan terasa lama. Eittss, itu kalau hanya melihat kondisi tsb. Tp waktu melihat pemandangan di luar, terasa suasana yg begitu nyaman dan segar utk mata.

Tiba di Dieng pkl. 10.30, mata sy langsung menangkap sebuah bangunan dgn tulisan “Losmen Bu Djono” yg terlihat mencolok dgn warna orange-nya. Langsung saja sy masuk dan disambut dgn petugasnya. Cukup sederhana. Sy memilih kamar yg tdk dilengkapi kamar mandi dalam dan air hangat. Setelah menyegarkan badan dgn mandi, sy pesan makanan di sini dgn menu sup sayur dgn jamur yg banyak. Maknyuusss…

Selesai makan, sy bertanya ke petugas di losmen bagaimana cara berkeli

ling Dieng dgn menggunakan jasa ojek. Ternyata mas Didik, sang pengurus losmen, mau mengantar sy keliling Dieng (bayar tentunya). Perjalanan sy dimulai tepat pkl 12.15. Lokasi pertama yg sy datangi ialah Telaga Warna. Cuaca cukup cerah, sehingga warna danau terlihat kontras. Dari sana, sy menuju ke Kawah Sikidang. Dinamakan Sikidang krn kawahnya tidak menetap; sesekali berpindah tempat alias lompat-lompat seperti kijang – jadilah namanya Sikidang atau Si Kijang. Kemudian sy menuju ke Candi Bima, Candi Gatotkaca, serta kelompok Candi Arjuna. Lalu perjalanan dilanjutkan ke Kawah Sileri dan berakhir di Telaga Mardada krn hujan mengguyur Dieng.

Sore hari, sy berjalan2 di sekitar losmen sambil mencari tempat makan. Ternyata, di depan losmen ada penjual sate. Jadilah menu makan malam sy sate plus tongseng, kambing tentunya. Balik ke losmen sy harus beristirahat krn besok subuh akan berjalan utk melihat sunrise.

Hari 2 : Jumat, 24 Oktober 2008

Dieng – Wonosobo – Magelang – Borobudur – Yogya – Solo

Lagi enak2nya tidur, mas Didik membangunkan sy tepat pkl. 3.15. Setelah cuci muka (secara gak tahan dinginnya air) kami berjalan kaki menuju ke gunung Sikunir. Rencananya naik motor, tp berhubung ada turis bule 5 org, jadinya kami berjalan kaki. Aje gileee.. Kira2 1,5 jam kemudian barulah kami tiba di puncak Sikunir utk melihat sunrise di sana. Sesampai di sana, ternyata cuaca tdk bersahabat sehingga view yg kami impikan tdk bisa ditangkap dgn sempurna. Tapi, teteup masih ada sedikit pemandangan yg tersisa utk kami. Perjalanan kembali ke losmen, kami mampir di Telaga Warna. Foto berperan penting utk menyisakan kenangan kebersamaan kami di Dieng. Sesampainya di losmen, sy memesan menu andalan yaitu sup jamur. Double porsi tentunya biar maknyuss-nya double…

Beres2 sebentar, pkl. 9.30 kami meninggalkan Dieng untuk menuju ke Borobudur. Para bule pengen ke Borobudur; sy pun demikian, secara seumur2 sy belum pernah ke sana. Mrk kaget, kok bisa katanya. Jadilah mrk menjuluki sy sebagai ‘the tourist at your home’, hehehe… Kami naik bus tujuan Wonosobo yg dilanjutkan ke Magelang lalu ke Borobudur. Kembali sy terkesima dgn keindahan candi Borobudur. Dan sekali lagi, foto berguna untuk mengabadikan kami berlima di sana.

Pkl. 16 kami berangkat menuju ke Yogya yg diiringi hujan sepanjang perjalanan. Kami berpisah di terminal, sementara sy melanjutkan perjalanan ke Malioboro utk bertemu teman yg selanjutnya akan menuju ke Solo. Kami naik kereta Prameks dari stasiun Tugu menuju ke Solo. Tiba di Solo, sy mencari hotel Kota (berdasarkan saran dr internet). Sederhana, tapi cukup bagus buat sy krn letaknya tepat di jl. slamet riyadi. Malam itu sy hanya sempat mencicipi makanan ringan khas Solo, nasi liwet.

Hari 3 : Sabtu, 25 Oktober 2008

Solo – Tawangmangu

Pagi hari, sekitar pkl. 7 sy menuju ke terminal utk mengadakan perjalanan ke Tawangmangu. Perjalanan yg memakan waktu sekitar 1 jam membawa sy menuju ke Wisma El-Bete

l, tempat di mana sy akan mengikuti ibadah. Kedatangan sy ke sana tanpa memberitahukan terlebih dahulu ke my-ex-girl-friend. Make a surprise gitu dehh.. Kemudian, setelah makan siang kami menuju ke daerah wisata air terjun Grojogan Sewu yg berjarak sekitar 8 km dari wisma El-Betel. Pemandangan yg sangat indah, ditambah percikan air terjun itu sendiri membuat suasana makin alam banget.

Malam minggu sy habiskan di wisma tersebut. Acara yg tadinya selesai lebih awal ternyata molor sampai lebih dari jam 10, membuat rencana tour malam sy di Solo terhalang; secara bus terakhir dari Tawangmangu ke Solo hanya sampai jam 9 malam. Gak apa2 kok...

Hari 4 : Minggu, 26 Oktober 2008

Tawangmangu – Solo – Yogya

Sy bangun lebih awal dan mencari bus menuju ke Solo. Tiba di Solo, sy lalu mencari tempat sarapan lalu kembali ke hotel untuk istirahat sebentar. Ternyata hari itu ada pawai kirab. Dengan menaiki becak, sy menuju ke Keraton Solo. Angka 13 ternyata juga ikut mempengaruhi keturunan keraton Solo, terbukti dgn tidak adanya foto dari keturunan ke-13 keraton Solo. Yg patut dilakukan di keraton ialah menimba air di sumur tempat salah seorang raja dahulu kala bertapa. Katanya, minum dan mencuci muka dgn air dr sumur tsb bisa membuat kita awet muda luar dalam. Patut dicoba… Bagian dalam keraton cukup indah; namun aturannya agak membingungkan sy; dilarang memakai sandal tapi sepatu diijinkan. Kok?

Dari sana, sy menuju ke pasar Klewer. Sempat berkeliling di dalam pasar, hanya untuk mengetahui seperti apa sih dalam dari pasar Klewer. Pura Mangkunegaran merupakan tujuan sy berikutnya. Di sana cukup ramai, karena memang ulang tahun kota Surakarta. Pameran yg ditunjukkan sangat komplit; alat musik, keris, lukisan, batik, sampai makanan minuman tradisional tersedia di sini. Hiburan tari dan seni juga menghiasi pameran ini. Setelah makan siang di pura, sy pulang kembali ke hotel karena jam 2 ada pawai kirab pusaka dunia di sepanjang jl. slamet riyadi. Pawai ini diikuti beberapa utusan negara tetangga, walaupun yg ditunjukkan ialah kebudayaan tradisional Surakarta. Penduduk tumpah ruah di sepanjang jalan ini, sampai2 untuk melihat pawai para penonton hrs rela berdesak2an.

Setelah acara selesai, sy kembali ke hotel utk check-out lalu menuju ke stasiun Solo Balapan dan menuju ke Yogya. Kereta Prameks kembali membawa sy ke Yogya. Setibanya di Yogya, hujan kembali mengguyur perjalanan sy. Berbekal info dr internet dan jasa ojek, sy menuju ke hotel Kristina di jl. dagen yg lokasinya sangat dekat dgn Malioboro. Sesampai di hotel, setelah makan malam dan membersihkan diri sy berencana utk jalan2 keliling Yogya. Namun, hujan menghambat langkah sy sehingga perjalanan hanya bisa dinikmati melalui tivi dan mimpi. Huhh…

Hari 5 : Senin, 27 Oktober 2008

Yogya – Jakarta

Bangun pagi sekitar pkl. 5, perjalanan sy mulai dgn menyusuri Malioboro mengarah ke Alun-

alun. Benteng Vredenburg, Monumen Serangan Umum 1 Maret, Alun-alun dan pasar di sekitarnya. Kembali ke hotel, sudah tersedia gudeg Yogya, menu pilihan utk sarapan yg disediakan oleh pihak hotel. Setelah makan dan mandi, sy berjalan menuju ke halte Trans Yogya di Malioboro utk menuju ke Prambanan. Tiba di halte Prambanan, sy harus berjalan kaki sejauh 300 meter utk tiba di lokasi Candi Prambanan. Lumayan, olah raga pagi. Candi Prambanan merupakan candi Hindu tercantik yg pernah ada, namun saat sy kesana, kecantikan itu seolah hilang akibat gempa bumi yg mengguncang Yogya 27 Mei 2006 lalu. Prambanan dalam proses rehabilitasi.

Setelah puas keliling Prambanan, sy kembali ke hotel utk check-out lalu dgn menaiki becak, sy menuju ke Alun-alun selatan. Kenapa sy harus kesini? Yg sy dengar, wisata di sini ialah dengan berjalan di antara 2 pohon beringin dgn kedua mata tertutup dari jarak kira2 50 meter. Cukup dekat, bahkan sangat dekat; namun yg terjadi seringkali orang2 berjalan malah sampai melenceng jauh atau bahkan berbalik arah. Kok bisa? Itu yg sy tdk mengerti. Mulailah sy latihan berjalan dgn mata terbuka. Berhasil, tentunya. Lalu kedua mata sy ditutup dan berjalan. Berhasil juga. Yg kedua sy coba lagi, dan tetap berhasil walaupun menabrak tembok pagar beringin yg sebelah kiri. Si bapak yg menemani sy berujar, “Cukup mas, biasanya yang ke-3 gagal. Lebih baik gak usah”. Ahh, namanya juga pengen nyoba pak. Maka, sy kembali berjalan melewatinya utk yg ke-3 kali. Dan, berhasil!

Dari sana, sy buru2 ke halte Trans Yogya utk menuju ke bandara Adi Sucipto. Tur backpack kok naik pesawat? Alasannya, poin Garuda Frequent Flyer sy cukup utk trip Yogya Jakarta, tinggal ditambah biaya surcharge dll yg setelah di hitung2 lebih murah daripada harga tiket kereta. Sekitar pkl. 7-an malam, sy tiba di Jakarta dan selanjutnya menuju ke Fatmawati.

Berakhir sudah perjalanan sy di Jawa Tengah; belum puas sih, tapi waktu (dan biaya) juga yg menentukan. Kapan2 sy harus bisa keliling lebih lama lagi. Rencana utk next tour berikutnya ialah East Java Tour dan Sumatera Tour. Yg pasti gak sendirian lagi ahh.. Ada yg mau ikutan?

Thursday, November 20, 2008

WORKING (AND TRAVELLING) IN PANGANDARAN

Tgl 19-22 Oktober 2008 lalu, sy diminta kantor utk training di Pangandaran. Tepatnya utk salah satu maskapai flight-charter, Susi Air. Perjalanan ke sana sangat menyenangkan; dimulai dgn menaiki salah satu caravan milik Susi Air dari Halim langsung menuju ke Pangandaran dgn waktu tempuh kira2 1 jam. Tiba di sana, kami langsung dijemput dan diantar ke hotel tempat kami menginap.

Susi Air merupakan satu-satunya maskapai penerbangan yg melayani Jakarta Pangandaran. Maskapai ini juga melayani banyak daerah mulai dari Aceh, Medan, Balikpapan, bahkan Papua. Maskapai ini dimiliki oleh bu Susi, pengusaha lobster dan ikan dari daerah Pangandaran yg pernah mengisi talk show Kick Andy di MetroTV. Beliau menikah dgn seorang pilot bule dan mereka memulai usaha di bidang penerbangan. Kami diminta utk memberikan first aid training utk para pilot dan karyawannya. Nah, dr sekian banyak pilot yg ada, hanya 2 org yg pribumi; selebihnya bule, bahkan ada pilot cewek 2 org. Setiap hari, pagi dan sore kami berjalan2 keliling Pangandaran. Menikmati pemandangan sunrise dan sunset serta kegiatan nelayan menarik jala merupakan agenda menarik yg sangat disayangkan utk dilewatkan apabila berada di Pangandaran. Selebihnya, menikmati makanan khas tepi pantai dan membeli souvenir khas Pangandaran.

Rabu tgl 22 Oktober 2008, kami harus kembali ke Jakarta krn pekerjaan kami telah selesai. Kembali kami menaiki karavan Susi Air. Yg menarik bagi kami, pesawat yg kami naiki merupakan executive charter flight satu-satunya yg dimiliki Susi Air dan baru hari Senin sebelumnya dicharter oleh Megawati Soekarnoputri beserta rombongannya. Kembali kami berfoto di dalam pesawat utk mengabadikan pengalaman yg jarang kami alami. Narsis!

Friday, October 10, 2008

ORAL CONTRACEPTIVE

Tadi pagi sy terima e-mail (yg menurut sy 'scam') ttg bahaya pil kontrasepsi bagi tubuh. Di email tsb diceritakan seorg wanita (Nicole Dishuk) meninggal akibat stroke yg dipercaya akibat efek samping pil kontrasepsi (Lybrel atau Seasonique).

Walaupun belum menikah & tdk mengkonsumsi pil ini (secara sy pria tulen), namun efek "hijau" yg sgt dominan membuat sy mau gak mau hrs menelusuri hal ini. Dan yg sy dptkan ialah:

Dr. Nicole Dishuk McKeon, 31 thn, asal North Coventry - Pennsylvania, meninggal pd tgl 29 Agustus 2006 di Temple University Hospital akibat stroke. Penjelasan medisnya belum pasti, krn informasi medis sangat dilindungi oleh hukum. Apakah krn pil kontrasepsi, stroke, atau yg lainnya itu tersimpan sgt rapi di sana.

Oke lah, kalo memang pil kontrasepsi. Pil yg dimaksud "yg membuat periode menstruasi hanya 3X setahun" ialah Seasonique atau Lybrel (levonorgestrel/ethinyl estradiol). Efek samping dari bahan dasarnya memang cukup riskan, mulai dr alergi, sakit kepala, mual, kerusakan hati, tekanan darah naik, sampai penggumpalan darah dan stroke.

Sangat beresiko bukan? Produk yg mengandung kedua bahan tersebut yg beredar di Indonesia (menurut MIMS) antara lain: Mycrogynon (biru dan emas), Planak, Trinordiol-28, Triquilar ED, dan Cyclogynon.

Lybrel disetujui penggunaannya oleh FDA pd 6 Agustus 2007 (Nicole meninggal pd 29 Agustus 2006). Kenyataannya, pil kontrasepsi yg dikonsumsi Nicole ialah Yasmin (drospirenone/ethynylestradiol), bukan Lybrel. Namun, salah satu efek samping Yasmin (yg juga beredar di Indonesia) ialah menaikkan kadar kalium dalam darah yg dapat berefek pada hyperkalemia, arrhytmia (gangguan irama jantung), serta dpt memicu pd gagal jantung.

Pertanyaan:

1. Apakah mungkin status medis, yg sgt dirahasiakan, bisa dgn bebas malang-melintang di dunia maya? Kalaupun mungkin, apakah keluarga atau pihak RS tdk akan tinggal diam utk menelusuri pihak2 yg menyebar-luaskannya?
2. Apakah mungkin produk yg belum disetujui oleh FDA dikonsumsi oleh penduduk Amerika? Apakah seorang Nicole (doktor dan segera menjadi profesor di Immaculata University) mau mengkonsumsi obat yg belum disetujui FDA?
3. Apakah mungkin setelah mendapat persetujuan dr FDA, produsen akan memproduksi produk dgn nama yg sama namun kandungannya dirahasiakan untuk publik? Bisa saja ditambah atau dikurangi kan? Who knows?

Saran:

1. Alangkah lebih baik mencegah kehamilan dgn cara tradisional (sistem kalender atau menahan hasrat libido). Itu juga kalo mampu nahannya, hehe...
2. Jika ingin menggunakan kontrasepsi (pil, spiral, dll) seharusnya konsultasi dgn dokter yg terpercaya utk penjelasannya. Jika tdk percaya begitu saja dgn dokter anda, lakukan pilihan ini: a). ganti ke dokter lain (yg ujung-ujungnya akan pindah dan pindah dokter lagi), atau b). lakukan penelitian dan telusuri dr sumber yg terpercaya.
3. Pastikan membeli pil kontrasepsi di tempat yg terjamin. Sekarang byk beredar bebas obat aspal (asli tp palsu) kan?
4. Pandangan sy, apa saja yg menginterupsi siklus kehidupan normal adalah berbahaya.

By the way, pil kontrasepsi utk pria juga ada lho... Efek sampingnya apa ya? Siapa tau, ehmm... (*mode senyum2 sendiri ON)

Saturday, October 04, 2008

GOING TO CHURCH

Utk kesekian kalinya sy gak ke gereja. Alasannya cukup realistis: krn skrg sy sedang di lokasi kerja yg jarak tempuh ke gereja terdekat cukup jauh; selain itu emang ada aturan perusahaan gak boleh sama sekali ninggalin lokasi tanpa seijin big-boss. Pernah seorg temen coba2 keluar lokasi tanpa ijin. Sekali dua kali sih aman, tp berikutnya pas ada kecelakaan di lokasi dan dia gak di tempat, habis sudah!

Kalau lagi off di Jakarta, sy dan temen2 pergi dari satu gereja ke gereja yg lain utk ibadah. Itu dulu. Akhirnya, kami menemukan tempat yg cucok utk berbakti dgn tenang, nyaman dan khidmat. Tumoutou. Acaranya menarik, lagu2 istimewanya bener2 istimewa, org2 yg ramah (menurut sy), khotbah yg gak pernah bikin bosen pikiran-telinga-mata, dan ga ketinggalan makanannya yg maknyuss utk lidah sy (teteup...). Letaknya di Graha BIP lantai 11; tp sy denger sdh pindah ke lokasi baru. Di mana ya...

Sudah 4 pekan sy gak ke gereja dan msh 1 pekan lagi krn skejul mudik sy nanti tgl 16 Oktober. Jadi sy ambil hikmahnya saja! Even berada di lokasi kerja dan ga bisa ke gereja, tp selagi sy melakukan pekerjaan dgn sungguh2 serta motif melayani Tuhan dan sesama, sy yakin kerja dan pelayanan sy dianggap sebagai ibadah oleh Yang Maha Kuasa. Amin...

Sekalian mau ngucapin Happy Sabbath Day ke semua temen2 yg saat ini gak berkesempatan ke gereja: para pejantan (Kaleb, Audy, Greddy, Frisky, Joy, Kevin, Bill) dan para feminisiour (Ellen, Grace, Ivonne, Lydia, Fesca). Happy Sabbath all, may God always bless us forever...

Friday, October 03, 2008

ROMANTIC SUNSET

Sebenarnya sy ga romantis2 banget, tp kalo urusan menikmati view yg oke punya, kayaknya sayang kalo gak dilewatin bersama someone special (kekasih hati, kekasih mata, kekasih tangan, dll). Salah seorg temen pernah kasih komentar ke my-friendster bhw menikmati pemandangan sambil mengucap syukur atas anugrah Tuhan merupakan momen yg sgt berharga apalagi bersama org yg kita sayangi.

Ngga' byk yg mesti diomongin waktu menikmati pemandangan yg indah (sunset misalnya). Malah dgn berdiam diri sudah terucap semua isi hati ttg hasil karya Yang Maha Kuasa. Tp seringkali yg terjadi, kita terlalu sering melewatkan momen2 indah tersebut dan menukarnya dgn momen2 ciptaan diri kita sendiri. Ironis...

Salah satu pemandangan yg gak bisa sy lupakan ialah sunset-view di salah satu lokasi pengeboran minyak lepas pantai di area Kalimantan. Tuhan benar2 memiliki bakat seni yg sangat luar biasa. And what can I say? I really miss this beautiful sunset; and I really miss You, God... Itu sudah!

Wednesday, October 01, 2008

KETUPAT

Menu td pagi: ketupat & kari ayam. Hmmm, jarang2 bisa mkn makanan khas Lebaran. Alhasil habis 2 porsi, itu juga krn buru2 berangkat kerja; kalo nggak, bisa betah duduk manis sambil puas2in makan... hmmm, nyammi...

Walaupun cuman 2 porsi, tapi sambil mkn sy sempet mikir (sambil mencetin jerawat di jidat pastinya). Kok ketupat identik dengan Lebaran ya? Krn uniknya? Byk juga kok yg serupa tp dgn nama beda; sebut saja lontong, kupat, lemper, lalampa. Krn dibungkus daun kelapa? Emang apa hubungannya Lebaran sama daun kelapa. Trus apa dong?

Setelah melalui pertimbangan & pemikiran yg cukup mendalam (hallahh..), akhirnya sy tiba pd satu (dua tepatnya) kesimpulan. Ketelitian. Begitu liat ketupat pasti kepikir, 'waduh, kayaknya ribet juga bikin ketupat'. Tp, tetap sj tiap Lebaran ketupat mudah (dan murah) ditemukan. Emang butuh ketelitian yg banget kalo mau bikin ketupat. Kesabaran. Pernah coba2 bikin ketupat? Susah2 gampang sih, krn dibutuhkan juga kesabaran yg besar utk menyelesaikan pembuatan 1 buah ketupat. Apalagi 100 buah? Bisa dibayangin: puasa sebulan ditambah mendekati Lebaran byk rencana plus tradisi tersedia ketupat saat Lebaran (yg hukum ga tertulisnya wajib alias kudu). Klo gak sabar bisa2 ketupat ditukar dgn lontong. Sama2 dr beras, dibungkus daun, direbus. Tp bedanya ya itu tadi: Ketelitian & Kesabaran.

Sy pernah coba2 bikin ketupat, tp seperti yg bisa diperkirakan, gak pernah jadi. Jgn salahkan sy kalo emang tingkat ketelitian & kesabaran sy di bawah garis yg bisa ditoleransi, hehehe...

Tuesday, September 30, 2008

Eid ul-Fitr

Selamat hari Lebaran rekans, semoga kesehatan dari Allah selalu bersama dgn kita hingga Lebaran tahun depan, tahun berikutnya lagi, dan tahun depannya lagi, dan tahun berikutnya lagi, dan lagi, dan lagi . . .

Marilah kita bergandengan tangan utk bersama-sama membangun diri, keluarga, lingkungan, masyarakat, Indonesia, dan dunia menuju yg lebih baik. Jadilah jembatan dan bukan pagar

Monday, September 29, 2008

LOVE, MEDICINE & MIRACLES

Kalo sdh namanya buku, apalagi sampai love at the first sight, gak ada yg bisa ngalangin niat sy utk nyelesaiin baca secepatnya. Contohnya 3 buku karangan Andrea Hirata (Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor) yg hanya butuh waktu kurang dari 2 minggu utk melahap habis semuanya. Tp pas ngerjain 3 unit English Long Distance yg didpt dr kantor, dah lebih 2 tahun (tepatnya 2 thn 3 bulan) tetep gak selesai2 juga. Emang gak niat sih, hehehe...

'selalu membaca setiap hari; krn kamu akan lebih byk tau, walau hanya 1 lembar, drpd mrk yg tdk membaca sama sekali', itu salah satu alasan utk hrs membaca yg sy dpt dr seorg dosen waktu kuliah dulu.

Sebuah buku yg sgt bagus, menurut sy serta beberapa bloggers lainnya (Rini dan anitachi), ialah Love Medicine & Miracles. Kata2 penuh inspirasi, kisah2 yg membakar semangat kita, panduan meditasi, serta anjuran2 utk menyembuhkan dan mencegah penyakit merupakan alasan sy utk mengacungkan 2 jempol (tambahan ada 2 jempol lainnya-kaki-tp gak sopan kan?) special for Bernie S. Siegel, sang penulis buku ini.

Kisah pasien Bruno yg mengalami penyembuhan dahsyat dr penyakit tumor ganas, limfosarkoma, hanya dengan injeksi air (dikenal dgn istilah efek Plasebo), penyembuhan dr tumor otak dgn tehnik meditasi, satu2nya kesembuhan dr penyakit dgn gejala AIDS yg pernah dilaporkan, dan msh byk kisah2 lainnya yg membuat sy selalu berdecak kagum. Alasannya hanya satu, yaitu krn mrk semua menyadari bhw 'hidup tetap layak dan patut diperjuangkan, sesempit apapun waktu yang kita miliki'.

Awalnya memiliki buku ini sekitar thn 2000, pd waktu pertama kali terbit di Indonesia. Lalu seorg rekan (yg sampai skrg sy tdk ingat) meminjam dan lupa (mudah2an lupa, bukan disengaja) mengembalikannya. Thn 2005 sy kembali membeli buku ini dan dgn rela hati hrs sy berikan kpd seorg teman yg menderita penyakit kanker payudara. Sampai detik ini, sy berkeliling ke beberapa toko buku tp gak pernah menemukan buku ini lagi, huhh... Ada rekan2 yg tau di mana sy bs mendptkan buku ini?

Sunday, September 28, 2008

GET MARRIED

-ni·kah n ikatan (akad) perkawinan yg dilakukan sesuai dgn ketentuan hukum dan ajaran agama.
-ka·win v membentuk keluarga dgn lawan jenis, melakukan hubungan kelamin.

Tadi mlm sy ngobrol2 sama seorg bpk yg cerita panjang lebar ttg pengalaman hidupnya, terutama ttg pernikahannya yg (menurut sy) termasuk unik. Bagaimana tdk, dtg ke rumah calon istri dgn jatah libur cuma 6 hari. Hari pertama 'nembak' calon utk mau diajak nikah; besoknya baru dpt jawaban; besoknya lagi melamar; besoknya lagi persiapan nikah; hari kelima menikah. Selesai menikah besoknya langsung pulang kembali ke tempat kerja (sdh tentu istri dibawa).

Sy kagum dgn prosesnya; dapet kerja lalu menikah dan kawin. Krn jaman skrg, cukup byk kejadian dmn proses nikah itu diputar; kawin dulu baru menikah. Emang beda gitu? Dari definisinya aja beda; nikah itu ikatan, sementara kawin itu hubungan (kelamin). Kalo definisinya bule lebih dalem: 'the formal union of a man and a woman', walaupun gak menghubungkannya dgn ketentuan hukum dan agama. Formal dlm arti adanya upacara; kalo hubungan tanpa ada upacara penyatuan itu sama sj dgn istilah yag lagi beken di negeri tercinta, 'kumpul-kebo'.

Kok banyak kasus dmn terjadi hubungan sebatas badani tanpa adanya ikatan pernikahan? Kalo alasan agama, kyknya hampir semua agama melarang hubungan seks di luar ikatan pernikahan. Malu? Pastinya, krn bakal seumur-umur panjang ceritanya. Tp malu gak memainkan peranan penting; buktinya byk temen2 (yg gak bs sy sebutkan) yg ga peduli dgn masalah malu. So, what's next?

Moral! Ini yg sgt penting, krn manusia yg dibutuhkan dunia saat ini adalah 'manusia yg tdk dpt diperjual-belikan, yg tetap pd pendiriannya walaupun langit runtuh'. Yg ada skrg, nafsu lebih kuat drpd pendirian. Moral dibentuk dan dikembangkan di dlm lingkungan, dmn keluarga memainkan peranan penting. Kalo terjadi penyimpangan moral, maka bisa dihubungkan dgn pendidikan moral yg didptkan, baik dlm lingkungan keluarga maupun lingkungan yg lebih luas.

Mungkin itu salah satu alasan sy yg sampai skrg belum memutuskan utk berkeluarga. Bukan krn moral sy yg gak bener (atau terlalu bener) tp krn pertimbangan belum siap utk mendidik anak dgn moral yg tinggi. Kalo sdh siap? Langsung lah, dah kebelet jg nih, hehe... Seorg temen yg sudah siap utk menikah,, terutama moral, yaitu Audy yg (menurut dia) akan dilangsungkan pd tgl 26 Oktober 2008. Semoga sy jg menyusul secepatnya...

Saturday, September 27, 2008

COFFEE & RIGHT THINKING

"No one can make you feel inferior without your consent" (Eleanor Roosevelt)

Sekali waktu sy pernah mengalami hal yg bikin perasaan sy ga enak. Alkisah, seorang senior di tempat sy bekerja menegur sy krn minum kopi (yg di larang oleh agama sy, disamping rokok, teh, serta byk makanan haram). Ditegurnya jg gak main2, di depan byk org cak! 'James, sekalian saja kamu jadi atheis kalo minum kopi'. Anjriittt...

Mau marah, gak lah.. Secara dia senior dan sy juga bukan tipe pemarah (hehehe...). Terpaksa dipendam dan diomongin (didiskusikan) sama temen2 lainnya. Saran yg saya terima:

1. "bang, jgn ngomong begitu dong, abang jg atheis kalo men-cap org lain atheis". Titik! (negative thinking).
2. "bang, kebetulan sj gw lagi pengen minum kopi. haus sihh.. eniwei, thanks ya" (positive thinking; tp bakal berefek pd never-ending-argument) huhh..
Repot euy...

Tadi pagi sy baca sebuah pesan moral yg bunyinya begini:

Knowing others is wisdom, knowing yourself is enlightenment ~ Lao Tzu

Selain label negative & positive thinking, ternyata ada lagi yg lebih dahsyat, yaitu Right Thinking. Right Thinking berarti mengetahui siapa diri kita yg sesungguhnya, apa tujuan hidup kita yg tertinggi, apa misi hidup kita di dunia ini, dan menyelaraskan diri dgn hukum abadi yg mengatur alam semesta (kasih). Right Thinking berasal dari kesadaran akan kebenaran atau dari realitas yang sesungguhnya dari setiap situasi yang kita hadapi, yg membuat kita mampu melihat segala sesuatu apa adanya, tanpa terpengaruh emosi sehingga kita bersikap netral.

Kalau kita menggunakan Right Thinking maka kita sadar bahwa sebenarnya kita tidak dihina. Tidak ada seorang pun yang bisa menghina kita. Yang sebenarnya terjadi adalah kita telah memberikan makna terhadap kejadian itu, berdasar pada asumsi, persepsi, pengalaman hidup di masa lalu, belief system, dan value kita, yang mengakibatkan munculnya emosi negatif.

Belakangan sy dgr dr temen klo dia lihat senior sy itu minum teh (yg juga dilarang).

Nah lo... Pendapat sy? ora urus lah...

Friday, September 26, 2008

BARTER

Istilah barter (diperkirakan) muncul thn 1626 saat Peter Minuet menukar benda2 (pisau, panggangan, ketel) seharga $24 dgn pulau Manhattan (what???). Gak masuk akal kan? Tp itulah yg terjadi pada tempoe jadoel. Sementara kegiatan barter itu sendiri sudah ada (mungkin) sejak zaman purba (bukan PURa-pura BAtak, hehe...). Ya iya lah, secara konsep mata uang kan baru ada setelah manusia mengenal kebudayaan. Boleh dikatakan sistem jual-beli awalnya dr sistem barter ini, yg (mungkin) salah satu pihak merasa dirugikan & yg lain diuntungkan; seperti kasus mister Minuet contohnya.

Waktu sy berkesempatan bertugas di salah satu produsen mutiara laut milik Australia di Papua, sy cukup kaget (untung ga sampai pingsan). Yg sy pikir sistem barter sdh ga berlaku lagi saat ini, ternyata anggapan sy itu totally wrong! Para nelayan, yg tinggal di bagang, menukar ikan2 hasil tangkapan mereka dgn rokok. Alasannya, mrk kerja di laut dan makanan serta ikan tersedia melimpah; sementara stok rokok bisa habis dlm seminggu. Dan para nelayan di sana cukup (bahkan sangat) murah menukar hasil laut mrk dgn rokok. Coba bayangin, 1 karung beras kapasitas 25 kg yg diisi ikan teri kering (sekitar 8-10 kg) hanya ditukar dgn 3 bungkus rokok; cumi kering agak 'mahal' dikit, yaitu 5 bungkus rokok; 20 ekor ikan cakalang ukuran 40 cm-an hanya dihargai 6 bungkus rokok; sedangkan ikan tenggiri & bobara yg sdh diasin seberat 20 kg hanya mau ditukar dgn 10 bungkus rokok. Edan!

Alhasil, sepulangnya dari sana barang bawaan sy nambah; ikan bobara asin (istilah penduduk sana 'ikang garam') dan ikan teri. Sayang, maksimal bagasi pesawat yg diijinkan 20 kg saja. Kalau lebih, mungkin bisa jd pedagang ikan ya? hehe...

Kabarnya, sy akan bertugas di sana lagi pd bulan November-Desember nanti. Cihuuyyy..

"Wahai para nelayan di Papua, siapkan ikan2 kalian krn sy akan dtg membawa byk rokok"
Mudah2an mrk belum menaikkan harganya. Doakan ya.. :-)

Thursday, September 25, 2008

THE PIONEER

Ada 4 kategori org; pertama, dia tau ttg dirinya dan org lain juga tau; kedua, dia tau ttg dirinya namun org lain tdk ada yg tau; ketiga, dia tdk tau ttg dirinya tp org lain tau; terakhir, dia tdk tau ttg dirinya dan org lain juga tdk tau. Kalo mau dibikin kesimpulan (sendiri), tipe pertama ialah org yg tau diri; tipe kedua menutup diri; tipe ketiga gak tau diri; dan tipe keempat gak ada diri (baca: kyk org mati).

Idealnya sih tipe pertama, yaitu org yg bersifat terbuka. Tp kalo mau jujur, kadang ada sikap kita yg seperti tipe kedua, ketiga, atau bahkan keempat. Baru2 ini sy ikutan personality test utk tau ttg siapa sy sebenarnya (menghindari kata 'biar jgn jadi org yg ga tau diri'), dan hasilnya ini:

GREEN/RED – THE THINKING DIRECTOR

THE PIONEER
Thinking Directors are future oriented people who often become bored with day to day routine details. Their goals and standards are generally more rigorous than those of most people. Thus you can be quite self critical - even unrealistically demanding of yourself.
Your tendencies probably include:
- Wanting to change the way things are done
- Performing to your own standards
- Seeking control over people, situations and procedures
- Not expressing your innermost thoughts and feelings
- Striving to accomplish the unusual
- Fearing you won’t meet your self imposed requirements
- Becoming demanding and even more detached under pressure
Your growth opportunities:
With Tasks: Your very high expectations mean you often end up being too hard on yourself. This can be self-defeating - you can spend too much time thinking negatively. You’d benefit by developing collaborative problem solving and people management skills. Enlightened Thinking Directors have learned to empower not just themselves but others.
With People: Thinking Directors have twice the tendency to be task oriented from their Thinker side and from their Director side. As a result they’re so focused on work they can appear aloof or calculating. But by showing more genuine warmth and interest in people, you can multiply your effectiveness.
- Be more realistic in what you expect of yourself and others. First, focus on what’s working well. Next, what’s getting better and finally, what else can be done now to make further progress. This attitudinal shift works best when first applied to your self and then related to others.
- Take training in - or learn from mentors or colleagues - how to enlist the creative potential or unused talents of others.
- Minimize your tendency to be aloof and guarded. This can include such simple adjustments as smiling more, asking others how they feel about things, giving honest and timely feedback. Let others know that you appreciate their efforts.

Huhh, pretty cool right? And, thats the most reason for me to choose green as my blog-color. I'm the greenman, how about you? Go green...

Wednesday, September 24, 2008

RISKY JOB

Waktu kuliah dulu ga terpikir kalo kerjanya nanti bakal muter2 alias pindah2 lokasi. Baru setelah kerja, wahh, ternyata kerjanya begini toh... Masuk keluar hutan, kembali ke kota, pindah hutan lain, sampe juga bisa ke tengah laut. Dari semua pengalaman di lokasi, menurut sy yg lebih tenang dan nyaman (???) yaitu di tengah laut.

Yg bikin betah bisa krn pengalaman baru; rekan2 kerja yg "kocak" dan mayoritas laki2, sampai2 muncul pemikiran kalo sdh lebih dr 4 minggu laki2 di-make up jadi cantik juga (ga percaya kan?); bahkan bule2 di sini bisa dibilang kumpulan para "bugil" alias bule gila, krn emang gila abisss... Soal fasilitas, jgn dilawan dah, komplit tersedia semua. Makanan? Ngomongin urusan kampung-tengah, kalo gak tahan keinginan leher bisa ngefek pd berat badan yg bakal nambah dan nambah dan nambah. Ditambah bonus yg lumayan besar (jika dibandingin sama kerja di tempat lain). Well, pokoknya super betah lah kalo kerja di laut.

Seenak2nya kerja, tetep sj ada yg bikin gak nyaman. Masalah keselamatan boleh dibilang te-o-pe dah, tp potensialnya itu yg sgt riskan. Pertama kali kerja di laut, dini harinya langsung disambut kebakaran di ruang mesin. Belum lagi transportasi ke dan dari lokasi, syukur kalo cuaca cerah bisa naik chopper, tp kalo sdh hujan hrs naik speedboat, huhhh... Selain itu bisa jg tenggelam (atau hampir) seperti di foto ini.

Ngeri juga kalo bayangin itu, krn di rig ini sy pernah bekerja selama setahun lebih. Untungnya, waktu kejadian saya gak ada di sana. Masih untung ya...

Tuesday, September 23, 2008

SODIUM LAURETH SULFATE

Beberapa waktu lalu seorg temen mengirim e-mail dgn subject "Sodium laureth sulfate"; yg isinya menjelasin efek bahaya dari bahan ini serta kandungannya yg terdpt pd shampoo. Sepintas tdk menarik bg saya, cuman karena menyangkut harkat & martabat rambut (yg bagi sebagian org dianggap sbg mahkota) maka dimulailah penelusuran tak henti; mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudra (lho, kok jadi lagunya ninja hatori sihh?).

Cari data di dunia maya? Teteup, Googled msh the best for me lah.. Masukin kata kunci, trus enter, nah banyak pilihan yg bikin mumet kepala (atas) kalo dibaca semua. Jadinya saya pilih definisinya dulu menurut Wikipedia yaitu detergen (???) dan surfaktan (opo meneh iki?) yg terdpt pd byk produk perawatan tubuh (sabun, shampoo, odol, dll). Bahannya murah dan memiliki busa melimpah. Menarik juga ya, jd produsennya milih bahan ini krn murah atau busa melimpah? Kalo ditanya produsen di sini (Indonesia) pasti alasan utama krn murah, 'tul gak? Uppss, gak itu saja; ternyata bahan ini juga dpt ditemukan pd pembersih lantai, kendaraan, dll (nah lo...).

Bahan ini katanya mengandung dioxane yg diketahui bersifat karsinogen alias pemicu kanker. Selain itu juga sangat iritan dan berbahaya. Bahan ini dpt ter-absorbsi ke dlm tubuh dan menurunkan kerja hormon estrogen. Akibatnya antara lain: PMS (Pre Menstrual Syndrom, bukan Penyakit Menular Seksual, hehe...), kesuburan pria menurun, serta peningkatan kanker pd kaum hawa seperti kanker payudara, yg semuanya itu dipengaruhi oleh kadar hormon estrogen dlm tubuh.

Wah, kalau begitu kok masih diijinkan beredar? Ternyata beberapa badan internasional, seperti CTFA, ACS, OSHA, NTP, IARC, merekomendasikan agar bahan ini ditarik dari pasaran karena efek buruknya bg kesehatan. Malah FDA (Food and Drug Administration) sudah meminta produsen utk mengeluarkan bahan ini dlm produk mereka, yg sayangnya sampai saat ini tdk disetujui oleh hukum federal.

Itu di negara maju, bagaimana dgn di sini? Reaksi BPOM bagaimana? Kalau memiliki efek buruk bg kesehatan apakah termasuk kategori "haram" atau "halal"? Sulit jg menjawabnya. Saya terus terang gak mau menggunakan produk (shampoo) yg mengandung bahan ini. Maka, pergilah saya ke sebuah swalayan di bilangan Blok M; liat sana, baca sini, manggut sana, manggut sini, kaget, sedih, pokoknya campur aduk lah... Pasalnya, ternyata semua shampoo yg terpajang di swalayan itu mengandung bahan ini. Trus bagaimana dong?

Akhirnya, sambil tutup mata, ambil satu merk shampoo, menuju ke kasir dan bayar, lalu pergi. Masa' bodo' ahh...