Monday, April 15, 2013

“Mitos” tentang Yoghurt


Baru-baru ini di Jepang, berbagai macam yoghurt, seperti “Yoghurt Laut Kaspia” dan “yoghurt aloe”, menjadi sangat popular karena memiliki keuntungan-keuntungan kesehatan yang dipromosikan secara luas. Namun Hiromi Shinya, Guru Besar Kedokteran Albert Einstein College of Medicine, yakin bahwa semua ini adalah gambaran yang salah.

Yang sering ia dengar dari orang-orang yang mengkonsumsi yoghurt adalah bahwa kondisi pencernaan mereka membaik, mereka tidak lagi mengalami konstipasi, atau pinggang mereka mengecil. Dan mereka percaya bahwa semua hasil ini berkat laktobasilus yang terdapat dalam setiap yoghurt.

Namun, kepercayaan dan keuntungan-keuntungan laktobasilus ini sejak awalnya sudah dipertanyakan. Aslinya, laktobasilus terdapat di dalam usus manusia. Bakteri ini disebut “bakteri yang bermukim dalam usus”. Tubuh manusia memiliki suatu sistem pertahanan melawan bakteri dan virus yang datang dari luar, jadi bahkan bakteri-bakteri yang biasanya baik untuk tubuh anda, seperti laktobasilus, akan diserang dan dihancurkan oleh pertahanan alami tubuh jika mereka bukan bakteri yang bermukim dalam usus.

Garis pertahanan terdepan adalah asam lambung. Saat laktobasilus dari yoghurt memasuki lambung, sebagian besar dari mereka dimatikan oleh asam lambung. Oleh sebab itulah, baru-baru ini dilakukan perbaikan dan yoghurt pun dipasarkan dengan slogan “laktobasilus yang berhasil mencapai usus Anda”.

Namun, bahkan jika bakteri itu mencapai usus, apakah memang mungkin mereka dapat bekerja sama dengan bakteri-bakteri yang bermukim dalam usus?

Alasan Hiromi Shinya mempertanyakan klaim mengenai yoghurt ini adalah karena dalam konteks klinis, karakteristik usus mereka yang mengonsumsi yoghurt setiap hari tidak pernah baik. Hiromi Shinya menduga keras bahwa bahkan jika laktobasilus di dalam yoghurt dapat mencapai usus hidup-hidup, mereka tidak mengakibatkan usus bekerja lebih baik, malah hanya mengacaukan flora usus.

Lalu, mengapa banyak orang yang merasa bahwa yoghurt efektif dalam memperbaiki kesehatan mereka? Bagi banyak orang, yoghurt seolah “menyembuhkan” konstipasi. Namun, “penyembuhan” ini sesungguhnya adalah suatu kasus diare ringan. Beginilah hal ini mungkin bekerja: Orang dewasa tidak memiliki cukup enzim yang menguraikan laktosa. Laktosa adalah gula yang terdapat di dalam produk-produk susu, tetapi laktase, yaitu enzim yang menguraikan laktosa, mulai berkurang jumlahnya selama kita tumbuh dewasa. Kalau dipikir, hal ini cukup alami karena susu adalah sesuatu yang diminum oleh balita, bukan orang dewasa. Dengan kata lain, laktase adalah enzim yang tidak diperlukan orang dewasa.

Yoghurt mengandung banyak laktosa. Oleh karenanya, pada saat Anda mengkonsumsi yoghurt, yoghurt itu tidak dapat dicerna dengan baik akibat kurangnya enzim laktase, yang kemudian berakibat pada kesulitan mencerna. Pendeknya, banyak orang yang mengalami diare ringan jika mereka mengkonsumsi yoghurt. Orang yang percaya bahwa yoghurt menghilangkan konstipasi karena menyebabkan diare tidak melihat keseluruhan gambarannya. Akibatnya, diare ringan ini, yang sesungguhnya adalah ekskresi kotoran stagnan yang selama itu terakumulasi dalam usus besar, secara keliru dianggap sebagai pengobatan terhadap konstipasi.

Kondisi usus Anda akan memburuk jika Anda mengkonsumsi yoghurt setiap hari. Hiromi Shinya dapat mengatakan hal ini dengan yakin berdasarkan hasil pengamatan klinisnya. Jika Anda mengkonsumsi yoghurt setiap hari, bau kotoran dan gas Anda akan menjadi semakin tajam. Inilah suatu indikasi bahwa lingkungan usus Anda semakin memburuk. Alasan timbulnya bau tersebut adalah karena racun tengah diproduksi di dalam usus besar. Oleh karena itu, walaupun banyak orang membicarakan efek-efek kesehatan yoghurt secara umum (dan perusahaan-perusahaan yoghurt dengan senang hati menggembar-gemborkan produk mereka), dalam kenyataannya, banyak hal menyangkut yoghurt yang tidak baik bagi tubuh Anda.

(diambil dari buku The Miracle of Enzyme oleh Hiromi Shinya MD; hal. 102-105)

1 comment:

  1. sejujur2nya aku konsumsi yoghurt tapi ga merasa efek2 yang dibilang selain rasa kenyang dan enak. ga make sense memang dengan tawaran yang di janjikan. gampang BAB n membantu pencernaan. tapi hasilnya di aku tidak ada yang begitu. well manusia kan mudah sekali percaya dengan apa yang di bicarakan dan di gembar gemborkan banyak orang.

    ReplyDelete