Thursday, July 30, 2009

PEMILU ANEH

Hmm, pemilu kali ini bener2 ga nyangka bakal ikut memilih. Pasalnya, ngga ada pemberitahuan bagaimana proses biar jadi DPT bila bukan penduduk asli. Nah, begitu hari H-nya baru bingung. Selama ini teteup kekeuh pada LANJUTKAN!, tp klo ga bisa memilih mah sama wae...

Kampanye ketiga pasangan sangat hebat, termasuk obral janji sana-sini melalui media apa saja. Sepintas, semua bener2 hebat-dahsyat-mantap! Tapi, gak se-menggelitik kampanye ala komik yg sy dptkan melalui sebuah situs di internet.

Berikut gambar peserta Pemilu Presiden/Wakil Presiden 2009:

Keluarga Goda

Megawati - Jaiko (Adik Giant)

Prabowo - Giant

Layaknya Jaiko yang pendiam dan jarang muncul dalam cerita Doraemon, Megawati selama ini memang cenderung kurang cerewet. Ia perasa dan mudah tersinggung, terbukti dari sikap perang dinginnya (Baca: Cuek-cuekan) dengan SBY (Mirip Jaiko yang sangat sensitif jika ada orang yang mengkomentari karya komiknya). Sementara Prabowo, bak Giant yang selalu melindungi Jaiko, terkesan lebih dominan dalam hubungan capes/cawapres dan juga lebih vokal dalam menyerukan aspirasinya. Karakter Giant sebagai anak nakal, tukang bully, juga bisa menjadi perlambang citra Prabowo yang selama ini terbelit dengan masalah HAM.

Keluarga Nobi

SBY - Nobisuke (Papa Nobita)

Boediono - Nobita

Ayah yang baik, pegawai biasa tanpa prestasi yang menonjol, tekad yang agak lemah (Usahanya untuk berhenti merokok selalu gagal). Itulah sifat-sifat Nobisuke. Karakter yang pas untuk SBY yang selalu terkesan lamban dalam mengambil tindakan dan terkesan lembek dalam menghadapi lawan politiknya. Walau masa pemerintahannya sepanjang tahun 2004 sampai pada tahun 2009 secara keseluruhan dianggap cukup baik (Baca: Gak ancur-ancur amat), SBY tidak berhasil menorehkan prestasi yang menonjol. Pemilihan Boediono sebagai pendamping SBY pada awalnya menuai banyak kritikan. Citra “kapitalis” Boediono dianggap dapat menjadi titik lemah dari duet SBY-Boediono. Sebagai wajah baru non-partai di bursa pemilihan presiden/wakil presiden, Boediono dikritik (setengah difitnah) oleh lawan-lawannya sebagai antek-antek asing dan penganut neo-liberalisme (Suatu istilah yang sampai sekarang gak jelas artinya apaan). Bak Nobita yang selalu dibully oleh Giant dan Suneo, kritikan dan tuduhan (termasuk urusan agama istrinya) berdatangan secara bertubi-tubi baik dari pendukung “Keluarga Goda” (Yang mengangkat tema ekonomi yang Pro-Rakyat) ataupun dari pendukung “Keluarga Honekawa” (Yang mempunyai citra sebagai duet capres/cawapres yang paling Islami).

Keluarga Honekawa

JK - Papa Suneo

Wiranto - Sunetsugu

Rasanya tiada karakter lain yang lebih cocok untuk mewakili JK selain daripada figur Papa Suneo. Selain tampangnya yang memang mirip (”Jambul”nya juga pas bow!!! XD XD), citra JK sebagai seorang saudagar (Baca: Pengusaha kaya) juga terwakilkan oleh Papa Suneo yang juga adalah pengusaha sukses dari kalangan berada. Sementara itu, bingung mo komentarin apa buat Wiranto - Sunetsugu. (Ya… Cuma mirip di sisiran rambutnya ^^;;; ) Soalnya Sunetsugu itu jarang banget nongolnya! Mungkin cuma bisa dibilang, Wiranto juga jarang nongolin muka? (Seringan JK yang maju).

Hahahahaaaaaaaaaaa... Ngakak juga baca ide kreatif ini, dan kampanye ini bener2 lebih memikat dibanding iklan kampanye di tipi. Lalu, bagaimana cara agar bisa ikut Pemilu?

Awalnya hanya mengantar seorang teman untuk contreng. Begitu tiba di TPS dan lihat nama2 DPT yg tertera di dinding luar, ternyata ada beberapa nama yg terdaftar namun orgnya lagi cuti. Hmm, ide nakal ini, hihihi...

"Bu, mau ikut contreng tp kartu sy tdk ada" "Namanya siapa, pak?" "Guritno Soeleman, nomer urut 247" (dgn wajah super pede) "Ooo, ada pak. Ini kertas suaranya. Silahkan"

Mohon maap pak Guritno, namanya dipinjem untuk nyontreng. Hehehe... Kalo dah begini, Pemilu-nya yg aneh atau oknum-nya ya? Lanjutkan!

No comments:

Post a Comment